MAKALAH TENTANG HARDISK
DI SUSUN OLEH :
ELBY E. (C0957201004)
Sistem Informasi (S1)
SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER
(STMIK) PALANGKARAYA
Hardisk
merupakan piranti penyimpanan sekunder dimana data disimpan sebagai
pulsa magnetik pada piringan metal yang berputar yang terintegrasi. Data
disimpan dalam lingkaran konsentris yang disebut track. Tiap track
dibagi dalam beberapa segment yang dikenal sebagai sector. Untuk
melakukan operasi baca tulis data dari dan ke piringan, harddisk
menggunakan head untuk melakukannya, yang berada disetiap piringan. Head
inilah yang selanjut bergerak mencari sector-sector tertentu untuk
dilakukan operasi terhadapnya. Waktu yang diperlukan untuk mencari
sector disebut seek time. Setelah menemukan sector yang diinginkan, maka
head akan berputar untuk mencari track. Waktu yang diperlukan untuk
mencari track ini dinamakan latency.
Harddisk
merupakan media penyimpan yang didesain untuk dapat digunakan menyimpan
data dalam kapasitas yang besar. Hal ini dilatar belakangi adanya
program aplikasi yang tidak memungkinkan berada dalam 1 disket dan juga
membutuhkan media penyimpan berkas yang besar misalnya database suatu
instansi. Tidak hanya itu, harddisk diharapkan juga diimbangi dari
kecepatan aksesnya. Kecepatan harddisk bila dibandingkan dengan disket
biasa, sangat jauh. Hal ini dikarenakan harddisk mempunyai mekanisme
yang berbeda dan teknologi bahan yang tentu saja lebih baik dari pada
disket biasa. Bila tanpa harddisk, dapat dibayangkan betapa banyak yang
harus disediakan untuk menyimpan data kepegawaian suatu instansi atau
menyimpan program aplikasi. Hal ini tentu saja tidak efisien. Ditambah
lagi waktu pembacaannya yang sangat lambat bila menggunakan media
penyimpanan disket konvensional tersebut.
Sejarah Perkembangan Harddisk
Harddisk
pada awal perkembangannya didominasi oleh perusahaan raksasa yang
menjadi standard komputer yaitu IBM. Ditahun-tahun berikutnya muncul
perusahaan-perusahaan lain antara lain Seagate, Quantum, Conner sampai
dengan Hewlet Packard’s di tahun 1992. Pada awalnya teknologi yang
digunakan untuk baca/tulis, antara head baca/tulisnya dan piringan metal
penyimpannya saling menyentuh. Tetapi pada saat ini hal ini dihindari,
dikarenakan kecepatan putar harddisk saat ini yang tinggi, sentuhan pada
piringan metal penyimpan justru akan merusak fisik dari piringan
tersebut.
Gambar 1 : Evolusi Teknologi Hardisk Menurut IBM
Dari
gambar tersebut dapat dilihat dari tahun 1984 sampai dengan 2006
mendatang, perkembangan teknologi penyimpanan data berkembang cepat.
Mulai dari ukuran mikro untuk penggunaan laptop sampai ukuran normal
untuk penggunaan PC Desktop.
Trend Perkembangan HardDisk
Trend perkembangan harddisk dapat kita amati dari beberapa karakteristik berikut :
a. Kerapatan Data/Teknologi Bahan
Merupakan
ukuran teknologi bahan yang digunakan seberapa besar bit data yang
mampu disimpan dalam satu satuan persegi. Dalam hal kerapatan data dari
awal sampai sekarang terjadi evolusi yang sangat kontras. Pada awal
perkembangannya kerapannya sekitar 0.004 Gbits/in2 tetapi pada tahun 1999 labortorium IBM sudah ada sekitar 35.3 Gbits/in2. Tetapi menurut www.bizspaceinfotech.com akan
diperkenalkan apa yang dinamakan TerraBit density. Harddisk pada awal
perkembangannya, bahan yang digunakan sebagai media penyimpan adalah
iron oxide. Tetapi sekarang banyak digunakan media thin film. Media ini
merupakan media yang lebih banyak menyimpan data dari pada iron oxide
pada luasan yang sama dan juga sifatnya yang lebih awet.
b. Struktur head baca/tulis
Head
baca/tulis merupakan perantara antara media fisik dengan data
elektronik. Lewat head ini data ditulis ke medium fisik atau dibaca dari
medium fisik. Head akan mengubah data bit menjadi pulsa magnetik dan
menuliskannya ke medium fisik. Pada proses pembacaan data prosesnya
merupakan kebalikannya.
Gambar 2 Desain karakteristik kebanyakan head baca/tulis
Proses
baca tulis data merupakan hal yang sangat penting, oleh karena itu
mekanismenya juga perlu diperhatikan. Dalam pendahuluan sebelumnya
terdapat perbedaan letak fisik head dalam operasinya. Dulu head
bersentuhan fisik dengan metal penyimpan. Kini antara head dan metal
penyimpan sudah diberi jarak. Bila head bersentuhan dengan metal
penyimpan, hal ini akan menyebabkan kerusakan permanen fisik, head yang
aus, tentu saja panas akibat gesekan. Apalagi teknologi sekarang
kecepatan putar harddisk sudah sangat cepat. Selain itu teknologi head
harddiskpun juga mengalami evolusi. Evolusi
head baca/tulis harddisk : Ferrite head, Metal-In-Gap (MIG) head, Thin
Film (TF) Head, (Anisotropic) Magnetoresistive (MR/AMR) Heads, Giant
Magnetoresistive (GMR) Heads dan sekarang yang digunakan adalah Colossal
Magnetoresistive (CMR) Heads. Ferrite head, merupakan teknologi head
yang paling kuno, terbuat dari inti besi yang berbentuk huruf U dan
dibungkus oleh lilitan elektromagnetis. Teknologi ini diimplementasikan
pada pertengahan tahun 1980 pada harddisk Seagate ST-251. Kebanyakan
terdapat pada harddisk yang ukurannya kurang dari 50MB. Metal-In-Gap
(MIG), merupakan penyempurnaan dari head Ferrite. Biasanya digunakan
pada harddisk yang ukurannya 50MB sampai dengan 100MB. Thin Film (TF)
heads, berbeda jauh dengan jenis head sebelumnya. Head ini dibuat dengan
proses photolothografi seperti yang digunakan pada pembuatan prosessor.
(Anisotropic) Magnetoresistive
(MR/AMR) Heads, head ini digunakan untuk membaca saja. Untuk
penulisannya digunakan head jenis Thin Film. Diimplementasikan pada
harddisk ukuran 1GB sampai dengan 30GB. Giant Magnetoresistive (GMR)
Heads, merupakan penemuan dari peneliti Eropa Peter Gruenberg and Albert
Fert. Digunakan pada harddisk ukuran besar seperti 75GB dan kerapatan
tinggi sekitar 10 Gbits/in2 sampai dengan 15 Gbits/in2.
Karena teknologi Giant Magnetoresistive (GMR) mulai ditarik dari
pasaran, sebagai penggantinya adalah Colossal Magnetoresistive (CMR).
Kecepatan Putar Disk
Kecepatan
putar pada jaman awal sekitar 3600RPM. Dengan semakin berkembangnya
teknologi, kecepatan putar ditingkatkan menjadi 4500RPM dan 5400RPM.
Karena kebutuhan media penyimpan yang mempunyai kemampuan tinggi
dibuatlah dengan kecepatan 7200RPM yang digunakan pada harddisk SCSI.
berberda :
3. Kapasitas
Kapasitas
harddisk pada saat ini sudah mencapai orde ratusan GB. Hal ini
dikarenakan teknologi bahan yang semakin baik, kerapatan data yang
semakin tinggi. Teknologi dari Western Digital saat ini telah mampu
membuat harddisk 200GB dengan kecepatan 7200RPM. Sedangkan Maxtor dengan
Maxtor MaxLine II-nya yaitu harddisk berukuran 300GB dengan kecepatan
5400RPM. Beriringan dengan transisi ke ukuran harddisk yang lebih kecil
dan kapasitas yang semakin besar terjadi penurunan dramatik dalam harga
per megabyte penyimpanan, membuat hardisk kapasitas besar tercapai
harganya oleh para pemakai computer biasa
Gambar 3 Sistem kontrol head
Pada tiap piringan penyimpan terdapat satu head. Untuk menjangkau
tengah pinggir piringan digunakan sliders sebagai perantaranya.
Mekanisme Kerja Hard Disk
Proses
baca tulis dilakukan oleh lengan hd dengan media Fisik magnetikHead
hardisk melakukan konversi bits ke pulse magnetik dan menyimpannya ke
dalam platters, dan mengembalikan data jika proses pembacaan dilakukan
Hard disk memiliki “Hard platter” yang berfungsi untuk menyimpan medan
magnet.Pada dasarnya cara kerja hard disk adalah dengan menggunakan
teknik perekaman medan magnet. Cara kerja teknik magnet tersebut
memanfaatkan Iron oxide (FeO) atau karat dari besi, Ferric oxide (Fe2O3) atau oxida lain dari besi. 2 oxida tersebut adalah zat yang bersifat ferromagnetic , yaitu jika didekatkan ke medan magnet maka akan ditarik secara permanen oleh zat tersebut.
Teknologi Harddisk masadepan
Harddisk dimasa mendatang salah satunya dititik beratkan pada kecepatan
akses dan kapasitasnya. Hal ini dapat dilakukan dengan mereduksi
komponen mekanis dari fisik harddisknya. Komponen mekanis yang tidak
mampu bekerja pada frekuensi tinggi digeser dengan komponen yang
bersifat elektris yang mampu bekerja dalam orde MHz bahkan GHz. Dapat
dilihat saat ini sudah dirilis berbagai macam media penyimpan elektronis
dalam bentuk kecil. Misalnya USB Drive dan MultiMedia Card. Bila
nantinya teknologi ini diterapkan dan dapat harganya terjangkau,
kemampuan komputer dari sisi kecepatan akses baca/tulis media penyimpan
akan meningkat pesat. Otomatis kemampuan PC Server untuk melayani
request dari client akan meningkat.
Berikut Ini Beberapa Rangkuman Referensi Singkat Mengenai Hard Disk ;
INTERFACE HARD DISK IDE (Integrated Drive Electronics) ;
standar
lama yang masih ada. Murah, dan terintegrasi dengan MB merupakan alasan
teknologi ini teta p ada.Jumlah IDE ada 4 buah tiap MBKoneksi dengan
kabel pipih 80 pininterface yang bottleneck dan menghambat panas
SCSI (Small Computer Standard Interface)
Kecapatan
160 mb/detik Jenis SCSI (SCASI I, Wide SCSI, Ultra wide)Menggunakan
card tersendiriMB teknologi baru sudah menyertakan card SCSInya .SCSI
biasanya digunakan untuk system server, yang menuntut kinerja tinggi
Sistem SCSI dikenal dengan teknologi RAID,sistem penyusunan, penulisan,
keamanan dengan beberapa HD.RAID (Redudancy Array of Independent Disk),
merupakan sekumpulan diskdrive yang dianggap oleh OS sebagai drive
tunggal.Recovery dan security menjadi prioritas.
Pemasangan Harddisk
Kabel
IDE terdapat strip warna merah Power supply ditancapkan bersebelahan
atau sejajar dengan warna merah pada kabel IDEJika salah komputer tidak
akan bootingLakukan deteksi HD lewat BIOS
Proses Baca Hardisk
Saat
sebuah sistem operasi mengirimkan data kepada hard drive untuk direkam,
drive tersebut memproses data tersebut menggunakan sebuah formula
matematikal yang kompleks yang menambahkan sebuah bit ekstra pada data
tersebut.Bit tersebut tidak memakan tempat: Di kemudian hari, saat data
diambil, bit ekstra tersebut memungkinkan drive untuk mendeteksi dan
mengkoreksi kesalahan acak yang disebabkan oleh variasi dari medan
magnet di dalam drive tersebut. Kemudian,
drive tersebut menggerakkan head melalui track yang sesuai dari platter
tersebut. Waktu untuk menggerakkan head tersebut dinamakan “seek time”.
Saat berada di atas track yang benar, drive menunggu sampai platter
berputar hingga sector yang diinginkan berada di bawah head. Jumlah
waktu tersebut dinamakan “drive latency”. Semakin pendek waktu `seek`
dan `latency`, semakin cepat drive tersebut menyelesaikan pekerjaannya. Saat
komponen elektronik drive menentukan bahwa sebuah head berada di atas
sector yang tepat untuk menulis data, drive mengirimkan pulsa elektrik
pada head tersebut. Pulsa tersebut menghasilkan sebuah medan magnetik
yang mengubah permukaan magnetik pada platter. Variasi yang terekam
tersebut sekarang mewakili sebuah data. Membaca data memerlukan
beberapa proses perekaman. Drive memposisikan bagian pembaca dari head
di atas track yang sesuai, dan kemudian menunggu sector yang tepat untuk
berputar di atasnya. Saat spektrum magnetik
tertentu yang mewakili data Anda pada sector dan track yang tepat
berada tepat di atas head pembaca, komponen elektronik drive mendeteksi
perubahan kecil pada medan magnetik dan mengubahnya menjadi bit. Saat
drive tersebut selesai mengecek error pada bit dan membetulkannya jika
perlu, ia kemudian mengirimkan data tersebut pada sistem operasi.
Sectors dan Tracks
Tracks
adalah bagian dari sepanjanjang keliling lingkaran dari luar sampai ke
dalam.Sedangkan sector adalah bagian dari tracks.Sectors memiliki jumlah
bytes yang sudah diatur.
Ada ribuan sector dalam HD
1 sectors normalnya menyimpan 512 byte informasi
Bahan Pembuat Hardisk
Saat
ini hd dibuat dengan teknologi material media magnetik disebut thin
film.Lebih rapat, masa pakainya, kecil, ringan dari bahan oxide Saat ini
hd dibuat dengan teknologi material media magnetik disebut thin
film.Lebih rapat, masa pakainya, kecil, ringan dari bahan oxide
Mekanisme Kerja Hard Disk
Proses
baca tulis dilakukan oleh lengan hd dengan media Fisik magnetikHead
hardisk melakukan konversi bits ke pulse magnetik dan menyimpannya ke
dalam platters, dan mengembalikan data jika proses pembacaan dilakukan
Hard disk memiliki “Hard platter” yang berfungsi untuk menyimpan medan
magnet.Pada dasarnya cara kerja hard disk adalah dengan menggunakan
teknik perekaman medan magnet. Cara kerja teknik magnet tersebut
memanfaatkan Iron oxide (FeO) atau karat dari besi, Ferric oxide (Fe2O3) atau oxida lain dari besi. 2 oxida tersebut adalah zat yang bersifat ferromagnetic , yaitu jika didekatkan ke medan magnet maka akan ditarik secara permanen oleh zat tersebut.
|
Partisi
Hardisk (Disk Partitioning) adalah membagi Hardisk menjadi beberapa
bagian, yang biasa disebut dengan istilah Partisi. Pada Sistem operasi
windows, biasanya dimulai dengan Drive C:, dan bisa berlanjut sampai
Z:. Dengan semakin besarnya ukuran Hardisk, maka Hardisk memang
sebaiknya di partisi menjadi beberapa bagian.
|
Apa saja manfaat kita mem-partisi Hardisk ?
Maksud (manfaat) dari Mem-partisi Hardisk :
- Memisahkan
antara file-file sistem operasi dan Data atau dokumen. Meski bisa
saja menjadi satu, tetapi dengan dipisahkan akan lebih aman dan
mudah pengaturannya.
- Sebagai tempat Virtual Memory untuk Sistem operasi. Seperti misalnya pada Linux
- Menjaga
agar lokasi program yang digunakan atau data saling berdekatan.
Hal ini selain mempercepat eksekusi program juga lebih efisien.
- Digunakan
untuk booting atau menjalankan Sistem Operasi lebih dari satu,
misalnya Windows XP, Windowx 7, Linux, Mac OS X dan lainnya.
- Melindungi
atau memisahkan file-file untuk mempermudah recovery data ketika
sistem rusak. Karena jika satu partisi rusak, partisi lain tidak
akan terpengaruh sehingga data masih bisa di selamatkan.
- Meningkatkan
keseluruhan performa (kinerja) komputer pada sistem yang disana
file system kecil lebih efisien. Misalnya pada tipe File system
NTFS ( bawaan windows XP, 2003, Vista dan Windows 7), ukuran
Hardisk yang besar akan mempunyai Master File Table (MFT) yang
lebih besar sehingga waktu akses juga lebih lama dibanding MFT yang
lebih kecil.
Master
Table File (MFT) merupakan lokasi yang menyimpan berbagai atribut file,
direktory dan keterangan lain tentang file sistem NTFS yang biasa
disebut dengan Metafiles. Berbagai atribut tersebut dikenal dengan
istilah Metadata. Atribut yang disimpan bisa berbagai macam, seperti
misalnya : nama file, lokasi file, ukuran dan perijinan file.
|
Bagi
kebanyakan pengguna Komputer (PC) kadang kurang atau tidak begitu
memperhatikan masalah pengaturan/penggunaan Hard disk. Biasanya
diserahkan ke orang lain, mulai dari pembelian sampai installasi
berbagai program lainnya, dan setelah itu tinggal memakai, tidak
pernah memperhatikan masalah Hard disk.
|
Berikut tips mengatur pembagian Hard disk sehingga bisa lebih baik dan memudahkan.
Dengan
semakin murahnya perangkat yang satu ini dan kapasitas yang semakin
bertambah, maka penggunaannya pun harus diperhatikan. Maskipun bisa saja
kita membagi Hardisk 500 GB Menjadi 1 atau 2 partisi ( drive C: dan
drive D:), tetapi hal itu menurut saya merupakan cara yang kurang baik.
Berikut tips saya yang sebagian merupakan hasil pengalaman pribadi.
Pembagian
hardisk memang tidak ada standard khusus, biasanya hal ini berdasarkan
pengalaman atau keperluan. Cara terbaik adalah dengan menentukan
terlebih dahulu kategori yang akan digunakan. Misalnya Untuk Sistem
Operasi, Data, Master Program, Audio/video dan lainnya.
Perlu
diingat bahwa HDD 80 GB (GigaByte) tidak sepenuhnya dapat menyimpan
data sebesar 80 GB, demikian juga ketika terbaca di komputer. Untuk HDD
80 GB, biasanya hanya mampu menyimpan data atau akan terbaca maksimal 74
GB. Untuk 40 GB menjadi 37 GB, 160 GB = 149 GB, 250=232 GB, 320 = 298
GB, 500 GB = 465 GB, 640 = 596 GB, 1 TB (TeraByte) = 931 GB dan
seterusnya. Sehingga kita tidak bisa membagi HDD 80 GB menjadi 4 drive
dengan masing-masing berukuran sama dan terbaca 20 GB semua.
Berikut contoh pembagian HDD 160 GB (terbaca sekitar 149 GB), dengan sistem operasi Windows XP
- Drive C : 20 GB (Label “winXP”, untuk menginstall sistem operasi windows XP dan program lainnya)
- Drive D : 40 GB (Label “Master”, untuk menyimpan berbagai master program sebelum di install)
- Drive E : 40 GB (Label “Data”, untuk menyimpan Data atau Dokumen)
- Drive F : 49 GB atau sisanya (Label “Media”, untuk menyimpan berbagai file audio dan Video)
Mengapa
drive C hanya berukuran 20 GB ? Bagi kebanyakan orang, drive C sebagai
lokasi installasi sistem operasi tidak memerlukan banyak tempat. Untuk
Windows XP paling hanya 2 GB, Office sekitar 1 GB dan sisanya berupa
program-program lainnya dan biasanya masih mencukupi. Sehingga dengan
ukuran yang kecil akan lebih mudah dalam merawatnya, seperti ketika scan
virus, spyware, defragment hardisk lebih cepat dan lainnya
Dalam
mem-format HDD, biasanya ukuran yang dimasukkan dalam MB (Mega Byte).
Kemudian Agar HDD terbaca sebesar 20 GB, maka ukuran yang kita masukkan
dalam MB harus lebih besar dari 20.000. Misal kita tentukan ukurannya
21.500 MB, maka ukuran ini akan terbaca sekitar 20 GB. Atau bisa
ditambah sedikit misalnya 22.000 MB (terbaca 20.5 GB). Demikian juga
ketika menentukan ukuran 40 GB ( diisi sekitar 43.000 MB). Untuk lebih
mudahnya bisa melihat Konversi GigaByte
Memindah Lokasi My Documents
Ketika kita membuka Windows Explorer maka akan ada directory My Documents dan pada awalnya lokasi My Documents ini ada di drive C;, lengkapnya biasanya di folder C:\Documents and Settings.
Menyimpan dokumen di drive C menurut saya kurang aman, dan perlu
dipindah ke Drive selain C. Misalnya dari contoh diatas adalah drive E:
Untuk mengubah agar My Documents membuka lokasi drive/folder lainnya, caranya dengan klik kanan My Documents dan pilih Properties kemudian klik tombol Move dan pilih lokasi baru tempat penyimpanan dokumennya, misalnya drive E:.
Cara
ini hanya merubah lokasi My Documents ke lokasi baru, sehingga jika
sudah ada data di My Documents, maka harus dipindah manual ke lokasi
baru ini. Data lama tetap masih ada dan tidak terhapus.
Setelah lokasi di pindah/diubah, maka ketika kita menyimpan di My documents, data akan tersimpan di drive/folder (contoh di atas drive E) tidak tersimpan di drive C
|
Salah
satu penyebab komputer sering “Hang” adalah hardisk yang sudah aus
sehingga ada bagian yang tidak bisa di akses ( bad sector). Biasanya
ini bisa terjadi jika komputer sering dimatikan tanpa shutdown atau
listrik yang tiba-tiba sering mati (tanpa UPS). Selain itu mungkin
juga karena memang umur hardisk yang memang sudah tua.
|
Jika
ada bagian hardisk yang terkena bad sector, maka akan berimbas ke
kinerja komputer, entah itu menjadi lambat sampai sering hang ketika
menjalankan program tertentu. Selain itu juga data yang [pernah]
tersimpan akan rentan mengalami kerusakan. Jika seperti itu, bagaimana
cara memeriksa kondisi hardisk di komputer ?
Ada
berbagai cara untuk memeriksa kondisi hardisk, jika dengan bawaan
windows bisa menggunakan fasilitas scandisk, tetapi mulai windows XP
untuk melakukan scandisk ini harus restart dulu. Cara lebih mudah dengan
menggunakan software yang gratis. selain lebih mudah, tampilannya juga
lebih baik dan informatif. Dua contoh software ini adalah HD Tune dan
HDDScan
Kelebihan
lain 2 softwre itu adalah bersifat portable, sehingga bisa kita bawa
kemana-mana melalui flasdisk dan tidak perlu install untuk
menjalankannya.
1. HDD Tune, Hard Disk Utility
Di
Aplikasi ini ada 4 fasilitas utama ( dalam 4 tab), yaitu Benchmark,
Info, Health dan Error Scan. Benchmark untuk mengetahui seberapa cepat
akses baca tulis dan waktu akses hardisk. Info memberikan informasi
tentang drive dan fasilitas yang di support hardisk serta detail
informasi tentang Firmware Hard Disk.
Health
akan memberikan kondisi atau status “kesehatan” hardisk. Error Scan
untuk memeriksa apakah ada yang rusak dengan Hardisk tersebut. Fasilitas
Error scan ini yang kita manfaatkan untuk memeriksa kondisi hardisk.
Agar hasilnya akurat maka jangan memeriksa dengan Quick Scan, hilangkan
tanda cek di menu Quick Scan.
Jika
ada blok yang berwarna merah, itu bagian hardisk yang rusak/error, dan
biasanya di sebut dengan bad sector. Jika diakses bagian itu sering
menyebabkan komputer hang. Selain informasi tersebut HD Tune juga
memberikan informasi suhu /temperatur Hard Disk.
2. HDDScan
Aplikasi
kedua ini lebih mengkhususkan diri untuk memeriksa kondisi hardisk (
low level HDD Scan), sehingga informasi scan lebih detail, yaitu dengan
menampilkan waktu akses masing-masing blok (bagian) di hardisk.
Informasi baca tulis juga di sertakan. HDDScan men-support IDE/SATA/SCSI
hard disk drives, RAID arrays, external USB/Firewire hard disks dan
juga Flash cards. Berikut contoh tampilan scan dengan HDDScan ( versi
2.8).
Hardisk
yang masih baik seharusnya blok yang berwarna hijau sangat sedikit atau
tidak ada demikian juga blok yang berwarna orange atau merah. Jika ada
blok yang berwarna merah, maka kedepannya bisa menjadi bad sector (warna
biru tua). Sedangkan blok yang berwarna biru tua (bad blok) menunjukkan
bad sector (tidak bisa diakses), sehingga harusnya tidak ada.
Sebenarnya
versi terbaru HDDScan adalah 3.1, tetapi dengan tambahan skin malah
menyebabkan agak lambat dan pengoperasiannya masih mudah versi 2.8.
Meskipun di versi baru ada tambahan fasilitas sensor suhu dan perbaikan
bugs lainnya.
|
Melanjutkan
artikel sebelumnya “Periksa Kondisi Hard Disk Komputer Anda”, artikel
ini akan membahas tentang bagaimana memperbaiki jika hard disk
terkena bad sector. Jika belum mengerti apa itu bad sector dan
bagaimana memeriksa kondisi hardisk, maka silahkan membaca artikel
tersebut.
|
Bad Sector
di hardisk secara umum ada 2 macam, yaitu mekanik/fisik dan software.
Bad sector mekanik, yaitu seperti permukaan lempeng penyimpan data
hardisk rusak secara fisik misal karena tergores, terkena debu, terkena
benturan keras dan sebagainya. Sedangkan bad sector software bisa
terjadi ketika hardisk sedang sibuk tiba-tiba mati, arus putus dan
sebagainya.
Untuk
Bad Sector yang berupa kerusakan fisik (mekanik), maka itu diluar
pembahasan ini, karena hal itu biasanya tidak bisa (sangat sulit)
diperbaiki. Jika masih ada garansi maka sebaiknya ditukarkan yang baru.
Tetapi jika bad sector yang berupa software, maka kemungkinan masih bisa diperbaiki. Jadi pembahasan disini hanya berfokus bad sector secara software.
Bagaimana memperbaiki Bad Sector ?
!!.. Informasi Penting.. !!
Jika
hardisk sudah terdeteksi terkena bad sector, maka langkah pertama
adalah menyelamatkan data-data penting yang ada, baik di simpan di
hardisk lain, di copy ke CD atau lainnya. Dan sebelum mengikuti
langkah-langkah dibawah pastikan data-data penting sudah di backup.
Langkah Awal :
Coba format drive atau hardisk yang terdapat bad sector dengan format
biasa, misalnya melalui klik kanan di Windows Explorer dan pilih format.
Terkadang hal ini bisa menghilangkan bad sector.
Jika langlah awal tersebut tidak berhasil maka bisa dicoba beberapa cara dengan beberapa software gratis berikut:
1. Easeus Partition Manager
Software
gratis ini selain bermanfaat untuk membuat / mengedit partisi hardisk (
tampilan mirip Partition Magic), juga bisa digunakan untuk
menghilangkan bad sector. Langkah-langkahnya sebagai berikut :
- Jalankan Program Easeus partition Manager
- Pilih
drive yang kira-kira ada bad sectornya ( untuk memastikan ada bad
sectornya bisa juga di scan melalui easeus ini denganklik kanan
drive Pilih menu Advanced > Check Partition )
Klik kanan, dan pilih Delete
Ketika muncul informasi, maka pilih “Delete Partition and Delete Data”
Kalau sudah selesai, klik menu Apply
Tunggu sampai selesai.
Perlu
diperhatikan, bahwa langkah ini hanya bisa dilakukan untuk drive selain
windows. Dan pastikan datanya selalu diamankan /backup terlebih dahulu.
2. HDD Low Level Format Tools
Dengan
software ini, maka hardisk bisa di format secara mendalam ( di
istilahkan low level format). Perlu diperhatikan bahwa dengan low level
format, maka semua data di hardisk akan hilang, dan tidak bisa di
kembalikan/di recovery lagi. Tetapi cara ini biasanya akan lebih efektif
menghilangkan bad sector.
Karena
hardisk akan di format seluruhnya, maka hardisk yang akan di proses
harus di format di komputer lain ( di lepas dan dipasang komputer lain).
Atau jika ada 2 hardisk di komputer, maka hardisk yang tidak berisi
windows bisa di format. Berikut langkahnya :
- Jalankan HDD Low Level Format tools
- Pilih Hardisk yang akan di format. Tentu yang tidak berisi sistem operasi windows. Selanjutnya klik Continue
Pilih tab “LOW-LEVEL-FORMAT”, dan silahkan dibaca peringatan yang tampil
Jika sudah yakin, maka klik “FORMAT THIS DEVICE”, dan tunggu sampai proses selesai.
Selain
untuk hardisk (SATA< IDE atau SCSI), bisa juga untuk memformat
Flashdisk, Flash card dan sejenisnya. HDD LOw level format bisa
didapatkan/download dari link berikut :
HDD Low Level Format Tool langsung download versi
DISINI (497 KB)
3. Menggunakan Software bawaan dari vendor hardisk.
Biasanya
vendor seperti Seagate dan Western Digital, juga menyediakan software
untuk menganalisa atau memperbaiki hardisk. Untuk hardisk seagate, maka
bisa download tools seperti Seatools for Windows atau DOS. sedangkan
untuk Western Digital bisa download tools “Wertern Digital lifeguard
Diagnostics”.
Misalnya
untuk Western digital, menyertakan fasilitas “WRITE ZEROS” untuk
memperbaiki error seperti bad sector. Untuk Seagate, begitu di install,
maka di bagian Help sudah dijelaskan cukup detail tentang manfaat dan
penggunaannya.